Langsung ke konten utama

Postingan

Stories: 2021, Apr 02.

Ada kalanya seseorang merasa rapuh serapuh-rapuhnya. Mudah sekali air mata menetes tanpa diinginkan, bahkan tidak tahu apa alasannya menetes. Jika anda sedang atau pernah merasakan itu, anda tidak sendiri. Saya pun merasakannya. Tapi, ada satu video klip yang dikirim ke salah satu grup WhatsApp yang saya miliki. Video klipnya sederhana. Hanya berisi beberapa gambar dan kalimat yang mewakili suara Tuhan. Ya, Tuhan. 😊 Saya merasa Tuhan sedang berbicara langsung pada saya. Walau kalimatnya sederhana, tapi mampu menerobos hati saya yang terdalam. Bahkan, pertama kali saya melihatnya, beberapa tetes air mata mengalir dengan sendirinya. Nyatanya pertobatan yang sejati bukanlah sekedar mengikuti ibadah, puasa, berpantang, dsb. Pertobatan yang sejati adalah ketika kita bisa refleksi diri, mohon ampun pada Tuhan, dan berusaha tidak melakukan kesalahan lagi untuk ke depannya. Padahal saya tahu dan saya yakin kalian juga, tapi segala kesibukan duniawi membuat kita sering lupa untuk memiliki wakt
Postingan terbaru

March 24, 2021

Saya pernah membaca postingan dalam salah satu medsos yang saya miliki. Katanya begini: "Sebagaimanapun seorang ibu marah terhadap anaknya, tidak akan ada seorang ibu yang rela anaknya dimarahi oleh orang lain, sekalipun itu ayahnya sendiri." Kurasa itu memang benar. Walaupun saya pernah mengalami syndrome baby blues yang lumayan parah dalam kurun waktu cukup lama, saya tetap masih memiliki hati seorang ibu. Saya ga akan tega ketika mendengar anak saya dimarahi oleh orang lain, termasuk ayahnya sendiri. Sekedar dikatain cengeng atau nakal aja, saya sebenarnya sudah kesal. Padahal belum tentu yang mereka ucapkan pada anak saya itu salah. Yaaa... mungkin memang begitulah naluri seorang ibu. Senang rasanya ketika melihat anak kita disayangi, diperhatikan, apalagi sampai dipuji keahliannya. Rasanya kita sudah berhasil, walaupun keberhasilan itu baru 1 poin. Seperti hari ini, ketika melihat keakraban keluarga kecil kami, rasanya hati ini damai dan bahagia sekali.

Cerai atau Pertahankan?

Teruntuk kamu yang kehidupan rumah tangganya sedang diuji. Mungkin postingan ini cocok untukmu dan bisa membantumu lebih berpikir. Syukur-syukur kalau hubunganmu dengan pasanganmu selamat dan jadi lebih baik ke depannya. Perceraian itu bukanlah hal yang baik, bahkan tidak diizinkan oleh Tuhan dalam ajaran agama Kristen dan Katolik. Ga tau yang lain. Tapi, terkadang perceraian itu perlu demi kenyamanan hidup seseorang. Sayangnya, selalu ada korban dalam hal ini: anak (bila sudah memiliki anak). Jadi, bagaimanakah? Haruskah bertahan dengan pasangan seumur hidup, sedangkan batin tersiksa. Mending cuma batin, ada juga yang tersiksa secara fisik. Jawabannya menurutku adalah sederhana. Pilih secara matang bibit, bebet, dan bobotnya pasanganmu. Kenali dia luar dalam. Jangan hanya paras dan isi dompetnya yang diperhatikan! Perhatikan setiap perkataan dan tindak-tanduknya! Jangan menyesal di kemudian hari, ketika kamu sudah berumah tangga dan dikaruniai anak! Kalau sudah jelas kamu lihat pasang

Stories: 2020, April 9th

Pandemi Covid 19 yang dikenal juga dengan virus Corona membuat begitu banyak orang takut, termasuk saya. Apakah virus tersebut akan menyebar ke daerah tempat kita tinggal? Apakah nanti kita akan kena virus tersebut? Apakah besok kita masih bisa hidup dan melakukan rutinitas seperti biasanya? Tanpa virus Corona pun, sesungguhnya kita tidak pernah tahu dimana dan bagaimana cara kita dipanggil Tuhan berpulang ke rumah-Nya. Bahkan, kita tidak bisa request ingin lahir dimana dan orangtuanya siapa. Semua sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Contohnya saja Glenn Fredly yang baru saja kemarin dipanggil menghadap Tuhan YME karena penyakit meningitis . Banyak yang tidak menyangka kepergiannya secepat ini. Keluarga dan kerabat yang ingin menghantar kepergiannya pun terbatas karena mengikuti anjuran pemerintah untuk social distancing . Tidak bisa dipungkiri. Virus Corona memang telah menjadi momok yang menakutkan bagi kita, sekuat apapun fisik kita. Penyebarannya sangat mudah da

Dokter Terawan Dipecat oleh IDI

Mungkin dokter Terawan memang telah melanggar kode etik kedokteran. Saya kurang paham, karena saya memang bukan dokter. 😅 Tapi, saya pribadi salut dengan hasil kerjanya. 👌👏👏👏 Biasanya penyakit keras seperti struk, jantung, paru-paru, apalagi kanker, memakan biaya sampai puluhan juta. Itupun jarang sembuh. Yaaa..., almarhum bapak saya termasuk diantaranya. 😢 Ini... ada dokter yang bisa menyembuhkan penyakit struk dengan cuci otak. Caranya memang baru dan tergolong lain daripada yang lain. Tapi, pada faktanya pasien bisa sembuh. Malah..., banyak pasien yang merasa berterima kasih pada dokter ini. Menurut mereka, cara ini lebih efektif dan murah dibandingkan pengobatan biasanya. Setidaknya, tidak memakan biaya sampai Rp10.000.000,-. Sebagai orang awam, saya tidak mengerti. Kenapa perbuatan dokter Terawan malah dijadikan kasus? Statusnya sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) pun dicopot sementara. Meskipun dokter Terawan telah melanggar kode etik