Langsung ke konten utama

March 24, 2021

Saya pernah membaca postingan dalam salah satu medsos yang saya miliki. Katanya begini: "Sebagaimanapun seorang ibu marah terhadap anaknya, tidak akan ada seorang ibu yang rela anaknya dimarahi oleh orang lain, sekalipun itu ayahnya sendiri."

Kurasa itu memang benar. Walaupun saya pernah mengalami syndrome baby blues yang lumayan parah dalam kurun waktu cukup lama, saya tetap masih memiliki hati seorang ibu. Saya ga akan tega ketika mendengar anak saya dimarahi oleh orang lain, termasuk ayahnya sendiri. Sekedar dikatain cengeng atau nakal aja, saya sebenarnya sudah kesal. Padahal belum tentu yang mereka ucapkan pada anak saya itu salah. Yaaa... mungkin memang begitulah naluri seorang ibu.

Senang rasanya ketika melihat anak kita disayangi, diperhatikan, apalagi sampai dipuji keahliannya. Rasanya kita sudah berhasil, walaupun keberhasilan itu baru 1 poin. Seperti hari ini, ketika melihat keakraban keluarga kecil kami, rasanya hati ini damai dan bahagia sekali.

Postingan populer dari blog ini

Stories: 1989

Setiap orang memiliki kenangan. Begitupula dengan saya. Ini kenangan saya ketika baptisan bayi. Kalo lihat foto semasa bayi, kadang pengen rasanya balik lagi. Orangtua masih lengkap. Ga ngerti masalah keluarga, apalagi dunia. Mau marah ya marah. Mau nangis ya nangis. Mau ketawa apalagi, diterima semua orang dengan senang hati. Ga perlu jaim. Ga perlu repot juga menjaga perasaan orang lain. But , life must go on ! Kita hidup harus bertumbuh. Tumbuh dalam usia, fisik, iman, dan karakter. Hidup dalam masa kanak-kanak, terlebih bayi, memang terasa indah bagi kita. Tapi bagi anak-anak itu sendiri, termasuk kita dulu, ingin rasanya cepat besar. Sebal rasanya harus bergantung terus dengan orang lain. Mau makan dan minum aja harus nunggu ada yang sediain dulu. Hehehe... 😁 Seiring dengan tambahnya usia, masalah memang akan semakin banyak. Beban hidup akan bertambah berat. Tapi, disitulah letak keseruannya. Ibarat makanan, kalo ga ada bumbu, ga enak kan? 😉😊

Stories: 2021, Apr 02.

Ada kalanya seseorang merasa rapuh serapuh-rapuhnya. Mudah sekali air mata menetes tanpa diinginkan, bahkan tidak tahu apa alasannya menetes. Jika anda sedang atau pernah merasakan itu, anda tidak sendiri. Saya pun merasakannya. Tapi, ada satu video klip yang dikirim ke salah satu grup WhatsApp yang saya miliki. Video klipnya sederhana. Hanya berisi beberapa gambar dan kalimat yang mewakili suara Tuhan. Ya, Tuhan. 😊 Saya merasa Tuhan sedang berbicara langsung pada saya. Walau kalimatnya sederhana, tapi mampu menerobos hati saya yang terdalam. Bahkan, pertama kali saya melihatnya, beberapa tetes air mata mengalir dengan sendirinya. Nyatanya pertobatan yang sejati bukanlah sekedar mengikuti ibadah, puasa, berpantang, dsb. Pertobatan yang sejati adalah ketika kita bisa refleksi diri, mohon ampun pada Tuhan, dan berusaha tidak melakukan kesalahan lagi untuk ke depannya. Padahal saya tahu dan saya yakin kalian juga, tapi segala kesibukan duniawi membuat kita sering lupa untuk memiliki wakt...

Stories: 2009, Jan 22th

Siapa sih umat Kristiani yang ga kenal dengan penyanyi yang foto bersama saya ini? Yups, beliau adalah Jeffry S. Tjandra. Lagu-lagunya udah ga asing di kalangan umat Kristiani. Selama ini saya hanya bisa mendengarkan lagunya dari HP dan radio. Baru kali ini saya bisa bersalaman, berdempetan, bahkan foto bersama. Senang banget rasanya. 😊 Kalau kalian ngeliat ada wajah nongol di belakang kami, tenang... itu bukan penampakan. Itu Om Rony, supir travello anggota JDS. 😁 Itu Om Rony emang iseng. Udah tau kami mau foto bareng, sengaja pula dia nongol disitu. 😏 Foto ini sendiri diambil setelah acara Natal bersama JDS (Jaringan Doa se-Sukabumi) di salah satu gedung Secapa Polri. Lupa apa nama gedungnya. Yang pasti, kalau saya ga datang ke acara ini hari ini, kecil kemungkinannya saya dapat bertemu dengan beliau di kemudian hari. Lumayan lha, buat kenang-kenangan. 😆😊