Langsung ke konten utama

Stories: 2021, Apr 02.

Ada kalanya seseorang merasa rapuh serapuh-rapuhnya. Mudah sekali air mata menetes tanpa diinginkan, bahkan tidak tahu apa alasannya menetes. Jika anda sedang atau pernah merasakan itu, anda tidak sendiri. Saya pun merasakannya.

Tapi, ada satu video klip yang dikirim ke salah satu grup WhatsApp yang saya miliki. Video klipnya sederhana. Hanya berisi beberapa gambar dan kalimat yang mewakili suara Tuhan. Ya, Tuhan. 😊

Saya merasa Tuhan sedang berbicara langsung pada saya. Walau kalimatnya sederhana, tapi mampu menerobos hati saya yang terdalam. Bahkan, pertama kali saya melihatnya, beberapa tetes air mata mengalir dengan sendirinya.

Nyatanya pertobatan yang sejati bukanlah sekedar mengikuti ibadah, puasa, berpantang, dsb. Pertobatan yang sejati adalah ketika kita bisa refleksi diri, mohon ampun pada Tuhan, dan berusaha tidak melakukan kesalahan lagi untuk ke depannya. Padahal saya tahu dan saya yakin kalian juga, tapi segala kesibukan duniawi membuat kita sering lupa untuk memiliki waktu pribadi dengan Tuhan. Waktu khusus bersama keluarga yang nyata di dekat kita saja belum tentu ada, apalagi untuk-Nya yang tak terlihat.

Selamat memasuki Tri Hari Suci dan memperingati Jumat Agung! Semoga bukan hanya saya yang tersentuh dan tersadar oleh video ini. 🙏

https://youtu.be/k_JpR4hZ-Mw

Postingan populer dari blog ini

Stories: 1989

Setiap orang memiliki kenangan. Begitupula dengan saya. Ini kenangan saya ketika baptisan bayi. Kalo lihat foto semasa bayi, kadang pengen rasanya balik lagi. Orangtua masih lengkap. Ga ngerti masalah keluarga, apalagi dunia. Mau marah ya marah. Mau nangis ya nangis. Mau ketawa apalagi, diterima semua orang dengan senang hati. Ga perlu jaim. Ga perlu repot juga menjaga perasaan orang lain. But , life must go on ! Kita hidup harus bertumbuh. Tumbuh dalam usia, fisik, iman, dan karakter. Hidup dalam masa kanak-kanak, terlebih bayi, memang terasa indah bagi kita. Tapi bagi anak-anak itu sendiri, termasuk kita dulu, ingin rasanya cepat besar. Sebal rasanya harus bergantung terus dengan orang lain. Mau makan dan minum aja harus nunggu ada yang sediain dulu. Hehehe... 😁 Seiring dengan tambahnya usia, masalah memang akan semakin banyak. Beban hidup akan bertambah berat. Tapi, disitulah letak keseruannya. Ibarat makanan, kalo ga ada bumbu, ga enak kan? 😉😊

Dokter Terawan Dipecat oleh IDI

Mungkin dokter Terawan memang telah melanggar kode etik kedokteran. Saya kurang paham, karena saya memang bukan dokter. 😅 Tapi, saya pribadi salut dengan hasil kerjanya. 👌👏👏👏 Biasanya penyakit keras seperti struk, jantung, paru-paru, apalagi kanker, memakan biaya sampai puluhan juta. Itupun jarang sembuh. Yaaa..., almarhum bapak saya termasuk diantaranya. 😢 Ini... ada dokter yang bisa menyembuhkan penyakit struk dengan cuci otak. Caranya memang baru dan tergolong lain daripada yang lain. Tapi, pada faktanya pasien bisa sembuh. Malah..., banyak pasien yang merasa berterima kasih pada dokter ini. Menurut mereka, cara ini lebih efektif dan murah dibandingkan pengobatan biasanya. Setidaknya, tidak memakan biaya sampai Rp10.000.000,-. Sebagai orang awam, saya tidak mengerti. Kenapa perbuatan dokter Terawan malah dijadikan kasus? Statusnya sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) pun dicopot sementara. Meskipun dokter Terawan telah melanggar kode etik...